Klon Unggul Kakao Mcc02 “45” Dan Klon Sulawesi 2 Lebih Disukai Petani
Salah satu komoditi perkebunan
yang banyak dibudidayakan dan menjadi sumber pendapatan petani khususnya di
Sulawesi adalah komoditi kakao. Pengusahaan kakao umunya merupakan perkebunan
rakyat. Lewat gerakan nasional kakao yang dicanangkan oleh pemerintah terutama
dalam peremajaan kakao, perlahan produksi kakao meningkat. Hanya saja beberapa
tahun terakhir produksi kakao kembali menurun disebabkan oleh banyaknya
serangan hama dan penyakit pada kakao. Permasalahan ini mendorong petani untuk
menanam klon unggul kakao yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
![]() |
Klon Sulawesi 2 |
Klon mcc02 pada awalnya dikembang
oleh petani kakao di Kabupaten Luwu tepatnya di Masamba dengan nama awal 45 sebagai
varietas unggul lokal. Setelah diresmikan oleh pemerintah sebagai varietas baru
maka 45 diubah menjadi klon mcc02 melengkapi klon yang telah dulu ada seperti
klon Sulawesi 1 dan 2. Klon mcc02 disamping
klon Sulawesi 2 sangat disukai oleh petani kakao khususnya di Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Barat. Hal ini tentu melihat dari pengalaman petani di lapangan
tentang keunggulan dan kelemahan beberapa klon kakao yang mereka tanam.
![]() |
Klon MCC02 umur 16 Bulan |
Dibeberapa tempat, sudah banyak
petani mengganti klon kakao mereka seperti klon Sulawesi 1 menjadi klon mcc02
ataupun klon sulawesi 1. Daya tahan klon mcc02 dan Sulawesi 2 terhadap serangan
hama PBK, Penghisap Buah dan Busuk Buah menjadikan klon ini lebih disukai
petani. Klon Sulawesi 2 walaupun memiliki buah yang besar tapi rentan terhadap
serangan hama dan penyakit terutama pada musim hujan. Apalagi daerah Sulawesi tergolong
bercurah hujan tinggi. Diperlukan pemeliharaan ekstra untuk mendapatkan hasil
yang baik pada klon Sulawesi 1.
![]() |
Sulawesi 1 terserang busuk buah |
Menurut Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia, produksi rata-rata mcc02 adalah 2,82 kg/pohon atau 3.1 ton/ha/tahun.
Potensi produksi klon mcc02 sangat besar jika dibandingkan dengan klon lain
seperti Sulawesi 1 sekitar 1,8-2,5 ton/ha/tahun dan Sulwesi 2 sekitar 1,8-2,75
ton/ha/tahun. Walaupun
potensi produksi cukup tinggi jika tidak disertai dengan budidaya yang tepat
maka potensi tersebut akan sulit dicapai.
0 Response to "Klon Unggul Kakao Mcc02 “45” Dan Klon Sulawesi 2 Lebih Disukai Petani"
Post a Comment