Kuliah 01; Pengantar Perlindungan Tanaman
A.
Pentingnya Pembangunan Sektor Pertanian
1.
Sebagai sumber makanan
Manusia merupakan mahluk hidup yang butuh makan,
sepajang hidupnya manusia membutuhkan makanan untuk mempertahan kelestarian
hidupnya. Sumber makanan yang diusahakan oleh manusia berasal dari tumbuhan dan
hewan yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Aktivitas Awal keberadaan manusia
dalam mempertahan hidupnya ditandai dengan usaha berburu dan meramu secara
berpindah-pindah, pada tingkat yang lebih lanjut manusia kemudian menetap dan
dan bercocok tanam, mengusahakan beberapa jenis tanaman sebagai sumber pangan.
Sumber pangan |
Kegiatan bercocok tanam sampai hari ini masih tetap bertahan,
walaupun ada pergeseran utamanya dalam skala prioritas atau fokus pembangunan
yang dilaksanakan pemerintah. Zaman sekarang ini fokus pembangunan lebih
diarahkan pada sektor industri dan jasa. Meskipun demikian sektor pertanian
tetaplah penting mengingat kebutuhan akan bahan pangan cukup tinggi. Jika
melihat data jumlah penduduk Indonesia yang sudah menyentuh angka 250 juta jiwa
lebih dengan kebutuhan 300 gram/orang/hari atau 109 Kg/orang/tahun kemudian
dipatenkan menjadi 114/kg/orang/tahun. Itu baru kebutuhan akan beras belum lagi
kebutuhan sumber pertanian lainnya seperti kedelai, jagung, bawang merah dan
sebagainya.
2.
Sebagai sumber pendapatan
Pada awal Orde Baru fokus pembangunan nasional dititikberatkan
pada sektor pertanian. Berbagai macam program digulirkan oleh pemerintah
seperti Bimas (Bimbingan Massa sebagai cikal bakal penyuluh) dan yang terkenal
adalah Revolusi Hijau yang kemudian menghantarkan indonesia mencapai swasembada
beras. Dijaman Orde Baru Jumlah penduduk indonesia yang menggantungkan hidupnya
di sektor pertanian cukup tinggi. Di zaman reformasi sekarang Jumlah penduduk indonesia yang bekerja sebagai petani sekitar 37 juta
jiwa atau sekitar 40% dari sektor lainnya dan umumnya berada di pedesaan.
Walaupun jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian mengalami
penurunan akan tetapi sektor pertanian menjadi penolong ketika sektor lainnya
seperti industri mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja. Hal ini bisa
dilihat saat terjadi krisis moneter yang dialami Indonesia tahun 1998,
lagi-lagi sektor pertanian jadi penolong jutaan tenaga kerja yang di phk di
sektor industri.
B.
Kendala Biotik dan Abiotik Pembangunan Pertanian
a.
Alih fungsi lahan
Alih fungsi lahan pertanian ke lokasi industri atau perumahan tiap tahunnya sekitar
50 ribu-100 ribu hektar lahan pertanian terjadi tiap tahunnya utamanya pada
daerah jawa. Pengapa terjadi alih fungsi lahan ? Seperti telah dijelaskan
diatas bahwa sektor lain dari kacamata pengambil kebijakan seperti sektor
industri, perumahan dan jasa lebih menguntungkan daripada sektor pertanian. Dimana Industri ataupun perumahan itu bisa memberikan
pemasukan yang banyak melalui pajak dibanding pertanian.
Dari sisi petani sendiri, adanya alih fungsi dikarena adanya
desakan ekonomi sehingga lahan pertaniannya dijual, tergusur oleh proyek
pemerintah seperti pembangunan jalan maupun sektor industri lainnya, kurangnya
regenerasi petani (anak muda tidak adalagi yang mau jadi petani). Hal ini
terjadi disebabkan image pertanian yang terbangunan pada kesadaran generasi
muda adalah image buruk seperti, kotor, kemiskinan dan sebagainya.
Menyadari hal tersebut pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang yang mengatur tentang alih fungsi lahan yaitu Peraturan pemerintah no.1 tahun 2011 tentang
penetapan dan alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan peraturan
menteri agraria dan tata ruang no. 19 tahun 2016 tentang penetapan lahan
pertanian berkelanjutan.
b.
Anomali iklim
Perubahan iklim yang sulit diprediksi seperti
meningkatnya suhu rata-rata menjadi lebih panas, musim kemarau lebih panjang
dari musim hujan ataupun sebaliknya berdampak pada pola tanam yang dilakukan
oleh petani. Tidak menentunya iklim dapat menyebabkan kerugian besar bagi
petani. Seperti musim hujan menjelang tanaman panen atau musim kemarau pada
saat awal pertumbuhan tanaman. Penyebab anomali iklim ditengarai oleh adanya aktivitas
manusia khususnya yang mengarah pada perusakan lingkungan.
c.
Bencana alam
Bencana alam seperti banjir, stunami dan gunung
meletus tidak jarang merusak pertanaman pertanian. Terutama bencana banjir yang
menjadi langganan tiap tahun, dimana ratusan hektar sawah puso akibat banjir. Bencana
banjir disebabkan oleh daya dukung alam yang sudah tidak memadai, kemampuan
untuk menyerapa air saat terjadi hujan oleh pohon berkurang. Pengrusakan hutan oleh manusia dan pengelolaan
pembangunan lingkungan menjadi sebab
terjadinya banjir.
d.
Lahan yang tidak lagi subur
Lahan pertanian yang digarap bertahun-tahun dapat
mengakibatkan turunnya tingkat kesuburan tanah. Unsur hara di dalam tanah yang
diserap oleh tanaman kemudian terakumulasi dalam organ-organ tanaman seperti
akar, batang, daun dan buah yang kemudiang diangkut keluar lahan tanpa ada
perbaikan pengelolaan yang berarti berupa input untuk meningkatkan kesuburan
tanah mengakibat tanah menjadi miskin unsur hara. Disisi lain pupuk yang
diberikan ke dalam tanah umumnya merupakan pupuk sintesis buatan pabrik yang
mana dalam pemakaian secara terus menerus dapat merusak tanah.
e.
Produktivitas menurun
Produktivitas tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik faktor pada tanaman itu sendiri maupun faktor lingkungan termasuk kegiatan
dilakukan oleh manusia. Peningkatan hasil panen erat kaitannya dengan bahan
tanaman yang digunakan semakin banyak keunggulan yang dimiliki seperti daya
tahan terhadap hama penyakit semakin besar produktivitas tanaman yang bisa
dicapai. Demikian pula dengan kondisi lingkungan yang mendukung seperti
ketersediaan air, unsur hara dalam tanah dan tak kalah pentingnya yaitu peran
manusia sebagai pelaku budidaya. Keputusan yang diambil seperti jenis bibit
yang digunakan, waktu menanam, jarak tanam yang digunakan, pemeliharaan tanaman
dan sebagainya sangat mempengaruhi tingkat produktivitas tanaman yang
dibudidayakan.
f.
Pasokan air
Iklim yang tidak menentu serta rusaknya saluran air
irigasi menyebabkan pasokan air yang dibutuhkan oleh tanaman menjadi berkurang.
Walaupun tingkat kebutuhan akan air berbeda-beda pada tanaman baik karena
perbedaan jenis maupun perbedaan tahap pertumbuhan tapi secara umum tanaman
membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya.
g.
Tenaga kerja menurun
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
menurunnya minat generasi muda untuk menjadikan pertanian sebagai sumber
pendapatan, menyebabkan tenaga kerja di sektor ini menurun dari tahun ketahun.
Tenaga kerja yang bekerja disektor pertanian saat ini umumnya adalah orang tua
atau orang yang tidak punya pilihan lain selain bekerja di sektor pertanian.
Kondisi seperti ini jika dibiarkan akan mengancam keberlangsungan pertanian di
Indonesia, dibutuhkan keberpihakan dari pengambil kebijakan untuk memperhatikan
sektor pertanian.
h.
Serangan hama dan penyakit
Terakhir, salah satu kendala yang menghambat pembangunan pertanian dan
menjadi inti dalam pembahasan kuliah ini adalah adanya serangan hama dan
penyakit tanaman atau secara umum disebut juga sebagai organisme pengganggu
tanaman (OPT). Organisme pengganggu tanaman adalah Semua organisme yang dapat merusak, mengganggu
kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. OPT digolongkan menjadi
tiga yakni Hama, Gulma dan Patogen (penyebab penyakit). Tidak jarang serangan OPT
menyebabkan kegagalan panen. OPT dapat menurunkan produksi baik kuantitas
maupun kualitas panen.
Download Materi Kuliah 01 Perlintan Disini
Download Materi Kuliah 01 Perlintan Disini
0 Response to "Kuliah 01; Pengantar Perlindungan Tanaman"
Post a Comment