Kuliah 03 Perlintan: Penyakit Tanaman yang Disebabkan Cendawan
Penggolongan Berdasarkan Tipe dan Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit
pada tanaman sangatlah beragam, jika tidak diperhatikan dan diteliti dengan
baik maka kita akan memberikan kesimpulan yang keliru terhadap penyakit yang
terdapat pada tanaman. Misalnya gejala tanaman yang layu bisa disebabkan oleh
cendawan bisa pula karena kekurangan air. Berdasarkan tipe penyakit, maka ada
dua tipe penyakit, yaitu: (1) Penyakit lokal, penyakit ini hanya terdapat di
suatu tempat atau bagian tanaman tertentu, misalnya pada buah, bunga, daun,
cabang, batang atau akar; (2) Penyakit sistemik, yaitu penyakit yang menyebar
keseluruh bagian tanaman sehingga tanaman menjadi sakit.
Berdasarkan penyebab
penyakit, ada dua golongan penyebab penyakit pada tanaman yaitu (1) penyakit
yang disebabkan oleh parasit disebut juga penyakit biotik; (2) penyakit
fisiologis atau penyakit nonparasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit
(biotik) merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh suatu organisme
parasit (non binatang) yang dapat ditularkan dari satu tanaman ke tanaman yang
lain (infeksius). Sedangkan penyakit nonparasit (abiotik) merupakan penyakit
pada tanaman yang disebabkan oleh penyakit nonparasit dan penyakit tersebut
tidak dapat ditularkan dari satu tanaman ke tanaman yang lain (noninfeksius).
Secara umum penyakit tanaman yang disebabkan oleh parasit (biotik) terdiri dari
(1) cendawan/jamur; (2) bakteri; (3) virus dan (3) tanaman parasit berbiji.
Penyakit yang Disebabkan Oleh Cendawan
Cendawan termasuk
dalam Thallophita. Merupakan mahluk hidup yang tidak mempunyai pigmen klorofil
untuk berfotosintesis sehingga cendawan menjadi saprofit atau parasit. Artinya
cendawan memperoleh makanan yang bersumber dari organisme yang telah mati
(saprofit) atau organisme yang masih hidup (parasit). Cendawan ada yang terdiri dari satu sel dan adapula
yang terdiri dari banyak sel yang berbentuk seperti benang halus (hifa).
Cendawan
berkembangbiak dengan cara aseksual maupun seksual. Perkembangbiakan secara
aseksual dilakukan tanpa penggabungan sel kelamin betina dan kelamin jantan.
Cara perkembangbiakannya dengan pembentukan spora atau secara vegetatif
(pemutusan hifa atau miselium yang kemudian bisa berkembang biak lagi). Dari
hifa tersebut tumbuh banyak spora. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan
dengan penggabungan sel kelamin betina dan kelamin jantan. Individu tersebut
kemudian akan membentuk spora. Fungsi spora seperti biji pada tanaman tumbuhan
tingkat tinggi. Spora bisa terbentuk dari hasil penggabungan sel kelamin jantan
dan betina atau dibentuk langsung dari hifa.
Cendawan dibagi dalam
empat golongan penting yaitu: (1) Phycomicetes; (2) Ascomycetes; (3) Basidiomicetes;
dan (4) Fungi imperfektif.
Penyakit yang disebabkan Phycomicetes:
Akar
Gada pada tanaman Kol (Cendawan: Plasmadiophora
brassicae Worr)
Gejala:
(a) Tanaman sakit terlihat bercak pada ujung dan tepi daunnya; (b) Bercak akan
meluas ke bawah serta mematikan seluruh daun dalam waktu 1-4 hari; (c) Jika serangan menghebat, daun yang
kering akan mengeriting dan mengerut; (d) Jika keadaan udara basah maka daun
akan membusuk; (e) Perkembangan penyakit sangat cepat pada udara panas dan
kelembaban tinggi.
Pencegahan: (a) Menanam umbi yang sehat; (b)
Pergiliran/ rotasi tanaman; (c) Penyimpanan umbi pada temperatur rendah 4-5 C;
(d) Penyemprotan obat kimia berbahan tembaga
Faktor yang mempengaruhi:
(a) Tanah yang asam merangsang pertumbuhan cendawan; (b) Temperatur optimum
untuk perkembangan penyakit yaitu 25-30 C; (c) Hujan juga dapat mengakibatkan
ganasnya serangan cendawan ini.
Sumber
Penyakit: (a) Sisa spora yang terdapat dalam tanah; (b) Bekas tanaman sakit;
(c) Pesemaian tercemar penyakit.
Pencegahan: (a) Tanah yang asam
dijadikan basah, pemberian kapur pertanian pH kurang 7,2; (b) Rotasi tanaman;
(c) Pembuatan drainase yang baik/ tidak tergenang; (d) Penanaman jenis yang
tahan /resisten penyakit; (e) Menjaga kebersihan, tanaman yang terserang
dibersihkan/ dimusnahkan.
Busuk
daun kentang (cendawan: Phytophthora
infestan (Mont) De Bary)
Gejala: (a) Tanaman sakit terlihat
bercak pada ujung dan tepi daunnya; (b) Bercak akan meluas ke bawah serta
mematikan seluruh daun dalam waktu 1-4 hari; (c) Jika serangan menghebat, daun
yang kering akan mengeriting dan mengerut; (d) Jika keadaan udara basah maka
daun akan membusuk; (e) Perkembangan penyakit sangat cepat pada udara panas dan
kelembaban tinggi.
Pencegahan: (a) Menanam umbi yang
sehat; (b) Pergiliran/ rotasi tanaman; (c) Penyimpanan umbi pada temperatur
rendah 4-5 C; (d) Penyemprotan obat kimia berbahan tembaga.
Penyakit busuk coklat, busuk akar (Cendawan: Phytophthora
parasitica Dastur dan P. Citrophthora (Sm.et S) Leonian)
Gejala: (a) Tanaman sakit biasanya
mengalami klorosis; (b) Jaringan tanaman berubah warna; (c) Kulit membusuk
mengeriput dan retak, blendok keluar dari bagian retak; dan (d) Serangan yang
melingkar pad batang bisa menyebabkan
kematian tanaman; (e) Kematian tanaman terkadang tidak teratur, satu sisi sudah
mati tapi sisi yang lain masih hidup.
Pencegahan: (a) Lahan diberi drainase
yang baik; (b) Tanaman ditanam di atas tanah yang ditinggikan; (c) Bagian yang
sakit dibersihkan dan diolesai dengan fungisida atau dipotong dan dimusnahkan.
Penyakit yang disebabkan Ascomicetes
Embun tepung padi-padian (Cendawan: Erysiphe
graminis DC)
Gejala: (a) Menyerang tanaman dari
family graminae/rumput-rumputan; (b) Cendawan mula-mula berwarna putih kemudian
berwarna keabuan atau kekuningan ketika produksi cendawan melimpah; (c) Jika
serangan berat terjadi maka seluruh bagian tanaman bisa tertutup oleh cendawan;
(d) Cendawan menghambat asimilasi dan transpirasi pada tanaman; (e) Daun
mengeriput dan kering.
Pencegahan: (a) Pengaturan jarak tanam/
tidak rapat; (b) Penggunaan varietas yang resisten; (c) Penyemprotan fungisida
berbahan belerang.
Cendawan
Jelaga
Gejala: (a) Cendawan menyerang
tanaman yang ditempeli embun madu (cairan manis) dari serangga, seperti kutu
dompolan putih, wereng mangga, dan apis; (a) Semakin banyak serangga yang
mengeluarkan cairan manis makin banyak cendawan jelaga; (c) Cendawan hanya
hidup sebagai saprofit menghisap cairan manis; (d) Cendawan menghambat
asimilasi dan transpirasi pada tanaman; (e) Bunga atau buah yang dihinggapi
cendawan akan rontok.
Pencegahan: (a) Mengendalikan serangga
penghasil embun madu terlebih dahulu; (b) Mengendalikan cendawan jelaga dengan
fungisida berbahan belerang; (c) Dapat juga dengan penyemprotan larutan sabun.
Penyakit yang disebabkan Basidiomicetes:
Cendawan Karat
Gejala: (a) Menimbulkan
bercak-bercak disisi bawah daun yang mula-mula berwarna kuning muda kemudian
menjadi kuning oranye; (b) Pada tingkat serang an yang tinggi dapat menyebabkan
gugurnya daun tanaman; (c) Bisa menyerang mulai dari semai sampai tanaman tua,
umumnya mnyerang tanaman kopi;
Pencegahan: (a) Menanam jenis kopi yang tahan/resisten;
(b) Penyemprotan fungisida tembaga terutama pada musim hujan; (c) Tanaman yang
sakit berat dibongkar.
Jamur
Upas
Gejala:
(a) Sering menyerang tanaman jeruk, karet, mangga, kopi dan kakao; (b) Tanaman
yang terserang daunnya layu dan berubah warna jadi coklat lalu rontok dan
tanaman mati; (c) Umumnya menyeran pada musim hujan dan udara lembab.
Pencegahan: (a) Pada tingkat infeksi ringan, tempat serangan
cendawan dibersihkan dan diolesi fungisida; (b) Membongkar tanaman yang terkena
serangan berat; (c) Melakukan pemangkasan jika terlalu rimbun.
Penyakit yang disebabkan fungi imperfektif:
Penyakit
Cendawan Tepung (Oidium tingitanium
Carter)
Penyakit
cendawan tepung sering disebut penyakit embun tepung atau dalam bahasa inggris mildew.
Gejala
serangan: (a) Umumnya menyerang tunas dan daun yang masih muda; (b) Pada bagian
tanaman tersebut terdapat lapisan cendawan bertepung putih yang terdiri dari
miselia, konidiofor, dan konidium; (c) Berkembang biak pada musim hujan dan
kondisi lembab; (d) Daun yang terserang menjadi pucat dan akan rontok;(e) Umumnya
penyakit ini banyak berkembang di dataran tinggi (di dataran rendah jarang
ditemui penyakit ini).
Pengendalian: Dilakukan
aplikasi tepung belerang pada tanaman.
Penyakit
Bercak Kering (Alternaria solani (E.
and M.) Jones dan Grout
Penyakit
cendawan tepung sering disebut penyakit embun tepung atau dalam bahasa inggris mildew.
Gejala
serangan: (a) Umumnya menyerang tunas dan daun yang masih muda; (b) Pada bagian
tanaman tersebut terdapat lapisan cendawan bertepung putih yang terdiri dari miselia,
konidiofor, dan konidium; (c) Berkembang biak pada musim hujan dan kondisi
lembab; (d) Daun yang terserang menjadi pucat dan akan rontok; (e) Umumnya
penyakit ini banyak berkembang di dataran tinggi (di dataran rendah jarang
ditemui penyakit ini).
0 Response to "Kuliah 03 Perlintan: Penyakit Tanaman yang Disebabkan Cendawan"
Post a Comment